MEMAKNAI KEMBALI IDUL FITRI
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلإِعْتِصَامِ بِحَبْلِهِ الْمُبِيْنِ،
وَنَهَىنَا عَنِ التَّفَرُّقِ وَالتَّبَاغُضِ وَالتَّحَاسُدِ وَالتَّذَابُرِ
بَيْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اْلمَبْعُوْثُ رَحْمَةً
لِلْعَالَمِيْنَ، اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ
مُحَمَّدٍ وَعَلىَ ءَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ، اَمَّا بَعْدُ.
فَياَعِبَادَ اللهِ أَُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي َ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ
اْلمُتَّقُوْنَ.
Hadirin sidang Jum'at yang berbahagia
Pada kesempatan yang mulia ini, perkenankanlah saya mengajak kepada din' saya
sendiri dan kepada hadirin sidang jum'at untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan
kita kepada Allah SWT. Taqwa dalam arti menjalankan perintah Allah dan menjauhi
larangan-larangan-Nya. Kita yakin bila kita benar-benar bertaqwa kita akan
memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat amin...
Hadirin yang dimuliakan Allah SWT
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan khutbah dengan judul "MEMAKNAI
KEMBALI IDUL FITRI"
Jama'ah Jum'at yang dirahmati Allah SWT
Akhir-akhir ini kita merasakan nuansa Idul Fitri semakin kehilangan dimensi
spirituallitasnya. Perayaan Idul Fitri seolah hanya rutinitas kosong setelah
umat Islam selesai menjalankan ibadah puasa sebulan lamanya di bulan suci
Romadlon.
Pertanyaan nya mengapa hal itu dapat terjadi ?
Jangan-jangan di antara umat Islam tidak lagi memahami makna Idul Fitri. Idu1
Fitri secara harfiah berarti kembali kepada fitrah yang merupakan sifat dari
kodrat manusia yang senantiasa mempunyai kecenderungan kepada kebenaran dan
ketauhidan. Apabila Fitrah ini terpelihara niscaya manusia akan terhindar dari
tindakan-tindakan yang menyimpang dan merugikan.
Sebulan lamanya setiap tahun di bulan Ramadhan umat Islam dididik Allah SWT
untuk berpuasa, belajar menahan diri dari godaan nafsu sebagaimana umat-umat
terdahulu, sehingga akan menjadi manusia bertaqwa, manusia yang senantiasa
terpelihara kesucian fitrahnya.
يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَآمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ
عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ (البقرة:183)
Artinya: Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa
sebagaimana orang-orang, sebelum kamu supaya kamu bertaqwa. (QS. Al-Baqoroh
183).
Jamaah jum’ah yang mulia
Berkaitan dengan hal tersebut masyarakat muslim Indonesia dalam rangka
mengekspresikan hari kemenangan itu dengan merayakan dan mentradisikan Idul
Fitri dengan meriah. Suara takbir, tahmid dan tahlil sontak membahana di
seluruh pelosok negeri. Pekik suara nan merdu bersaut-sautan seolah memecah
keheningan clan kesunyian cakrawala di akhir bulan Suci Bulan Ramadhan. Hati
siapapun terasa tentram dan damai manakala meresapi dan menghayati maknanya.
Jamah Jum'ah rohimakumullah.
Sungguh kita pantas bersyukur bahwa tradisi Idul Fitri sudah menjadi bagian
dari budaya bangsa. Sehingga dari segi istilah pun telah mengalami penyesuaian
dengan budaya Indonesia. Ada yang menyebut hari Lebaran, sebagian orang jawa
menyebut bodho.
Apapun istilah dan ungkapan tentang Idul Fitri pastilah tidak akan lepas dan
tidak boleh lepas dari kerangka hakekat makna Idul Fitri itu sendiri. Kita
sama-sama merasakan suka cita dan gembira yang tiada tara manakala Idul Fitri
tiba. Walaupun di saat yang sama kitapun sedih duka lara karena harus berpisah
dengan Bulan Suci Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Kita tidak
tahu pasti apakah kita akan berjumpa Bulan Suci Ramadhan di tahun yang akan
datang.
Hadirin yang berbahagia.
Di saat lebaran itu dapat kita manfaatkan untuk ber-silaturahmi dengan sanak
keluarga. Antara pejabat dan rakyatnya, antara yang kaya dan fakir miskin, kita
saling berkunjung. Kita saling memaaf-maafkan. Kita sampaikan benih-benih cinta
antar sesama, kita bagi-bagikan zakat fitrah kepada yang berhak menerimanya.
Kita jinakkan iri hati, dengki dan benci. kita musnahkan virus-virus angkara
murka, kita tumbangkan pohon-pohon keangkuhan jiwa. Di hari yang Fitri kita
rengkuh kedamaian di antara sesama. Kita rajut hari depan penuh rasa cinta,
saling berbagi, saling menyayangi menuju ridho ilahi yang maha suci.
Jamaah jum'ah yang berbahagia.
Sekalipun silaturahmi kita dapat lakukan kapanpun waktunya, namun momentum Idul
Fitri tetap mempunyai daya tarik tersendiri untuk kita jadikan media berbagi
rasa. Rasulullah pernah bersabda melalui dialognya dengan sahabat dekat beliau
dari kaum Ansor :
يَا أَبَا أَيُّوْبَ، أَلآَ أًدُلُّكَ عَلَى عَمَلٍ يَرْضَاهُ اللهُ وَرَسُوْلُهُ؟
صِلْ بَيْنَ النَّاسِ إِذَا تَبَاغَضُوْا وَقَرِّبْ بيَْنَهُمْ إِذَا تَبَاعَدُوْا
(الحديث)
Artinya: “Hai Abu Ayub maukah aku tunjukkan engkau kepadamu suatu perbuatan
yang akan diridhoi Allah dan Rasulnya ? yaitu jalinlah silaturrahmi kepada
manusia bila mereka saling membenci dan dekatlah diantara mereka bila mereka
saling menjauhi”.
Hadirin yang berbahagia.
Disisi lain tidak kita pungkiri tradisi Idul Fitri pelan-pelan telah banyak
mengalami pergeseran makna. Jiwa religiusitas atau jiwa keagamaan yang
semestinya menjadi roh perayaan hari lebaran telah berubah menjadi pesta
hura-hura dan berfoya-foya. Acara-acara yang beraroma maksiat, mabuk-mabukan,
pesta musik dangdut sampai pagi dan lain sebagainya telah menjerumuskan jiwa
yang Fitri nan suci di dalam kubangan dosa. Na’udhubillahimindhalik.
“Rasulullah mengingatkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Wahab bin
Munabbid sebagai berikut:
عَنْ وَهْبِ بْنِ مُنَبِّهِ أَنَّهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ إِبْلِيْسَ عَلَيْهِ اللَّعْنَةَ يُصْبِحُ فِي كُلِّ
يَوْمِ عِيْدٍ فَيَجْتَمِعُ أَهْلُهُ عِنْدَهُ، فَيَقُوْلُوْنَ: يَا سَيِّدَنَا
مَنْ أَغْضَبَكَ إِنَّا نَُكَسِّرُهُ: فَيَقُوْلُ لاَ شَيْئَ. وَلَكِنَّ اللهَ
قَدْ غَفَرَ لِهَذِهِ اْلأُمَّةِ فِيْ هَذَالْيَوْمِ، فَعَلَيْكُمْ أَنْ
تُشْغِلُوْهُمْ بِاللَّذَاتِ وَالشَّهَوَاتِ وَشَرْبِ الْخَمْرِ حَتَّى
يُبْغِضُهُمُ اللهُ (الحديث)
Artinya : Rasulallah bersabda : sesunggulmya Iblis laknatullah tiap –tiap
hari raya menjerit kemudian teman-temannya berkumpul dan sama bertanya wahai
pemimpin kita, siapakah yang menjadikan engkau begitu murka kami pasti akan
menghancurkannya. Iblis menjawab : tidak siapa-siapa akan tetapi Allah telah
mengampuni umat Muhammad di Hari Raya ini. Maka wajib bagi kamu menyibukkan
mereka untuk menikmati kesenangan-kesenangan dan menuruti syahwat nafsu,
minum-minuman keras sehingga Allah akan murka kepada mereka (Al-Hadits).
Hadirin yang dirahmati Allah
Agar makna Idul Fitri tidak lepas dari dimensi spiritualitasnya atau dimensi
keagamaannya kita mestinya merayakan Idul Fitri dengan cara-cara yang Islami.
Minimal dapat kita kurangi acara-acara hura-hura yang banyak
menghambur-hamburkan harta. Disaat-saat kita bersuka cita berlebaran bersama
keluarga dan orang-orang tercinta kitapun tetap ingat penderitaan sebagian
saudara-saudara kita yang mengalami musibah bencana. Kita peduli kepada mereka,
kita do' akan semoga mereka tabah dan sabar dalam mengarungi kehidupan yang
penuh derita. Kita sisihkan sebagian harta yang kita miliki untuk meringankan
beban penderitaan mereka.
Di Hari yang Fitri ini kita rajut kembali hidup damai. Damai dengan ilahi,
damai bersama umat manusia, dan damai bersama alam sekitar. Kita berikrar dan
berjanji untuk tidak lagi mengusik dan merusak alam sekitar. Kita biarkan hutan
tumbuh lebat disekitar kita, kita biarkan pohon nyiur melambai-lambai di tepi
pantai, kita biarkan binatang buas hidup berkeliaran di belantara rimba raya,
kita biarkan debur ombak di samudra yang sedang bercengkrama manja dengan biota
lautnya. Janganlah kita hancurkan masa depan anak cucu kita dengan merusak
alam.
Allah berfirman :
....وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي اْلأَرْضِ إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ
الْمُفْسِدِيْنَ (القصص: 77)
Artinya: Janganlah kamu membuat kerusakan di bumi sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al-Qoshos: 77).
Demikianlah khotbah yang dapat kami sampaikan semoga dengan memahami makna
hakikat Idul Fitri ini jiwa kita semakin suci dan Fitri dan pada akhirnya kita
dapat bersemayam di dalam buaian ridho Illahi Robbi Allah SWT. Amiin.
جَعَلَنَا اللهُ وَإِيَاكُمْ مِنَ الْفَائِزِيْنَ اْلآَمِنِيْنَ وَأَدْخَلَنَا
وَإِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَقُلْ رَّبِّ ا
Sumber : Doni Abdul Ghani
ACP Alucopan Reklame Advertising di Bandung
Caontact : 0877-81818-777
Selasa, 29 Juli 2014
Jumat, 31 Januari 2014
Selamat Tahun Baru Cina 2014 / Gong Xi Fa Chai 2565
Segenap Karyawan / Karyawati
Signboard Advertising Bandung
MENGUCAPKAN
Selamat Hari Raya Imlek 2014
Gong Xi Fa Chai 2565
Minggu, 01 Desember 2013
Asmaul Husna
99 Nama Allah SWT Asmaul Husna - Sembilan Puluh Sembilan
Sebutan Tuhan Asma'ul Husnah
Di dalam kitab suci
Al-Qur'an Allah SWT disebut juga dengan nama-nama sebutan yang berjumlah 99
nama yang masing-masing memiliki arti definisi / pengertian yang bersifat baik,
agung dan bagus. Secara ringkas dan sederhana Asmaul Husna adalah
sembilanpuluhsembilan nama baik Allah SWT.
Firman Allah SWT
dalam surat Al-Araf ayat 180 :
"Allah mempunyai
asmaul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaul husna itu dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut)
nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan".
Berikut ini adalah 99
nama Allah SWT beserta artinya :
1. Ar-Rahman (Ar
Rahman) Artinya Yang Maha Pemurah
2. Ar-Rahim (Ar
Rahim) Artinya Yang Maha Mengasihi
3. Al-Malik (Al
Malik) Artinya Yang Maha Menguasai / Maharaja Teragung
4. Al-Quddus (Al
Quddus) Artinya Yang Maha Suci
5. Al-Salam (Al
Salam) Artinya Yang Maha Selamat Sejahtera
6. Al-Mu'min (Al
Mukmin) Artinya Yang Maha Melimpahkan Keamanan
7. Al-Muhaimin (Al
Muhaimin) Artinya Yang Maha Pengawal serta Pengawas
8. Al-Aziz (Al Aziz)
Artinya Yang Maha Berkuasa
9. Al-Jabbar (Al
Jabbar) Artinya Yang Maha Kuat Yang Menundukkan Segalanya
10. Al-Mutakabbir (Al
Mutakabbir) Artinya Yang Melengkapi Segala kebesaranNya
11. Al-Khaliq (Al
Khaliq) Artinya Yang Maha Pencipta
12. Al-Bari (Al Bari)
Artinya Yang Maha Menjadikan
13. Al-Musawwir (Al
Musawwir) Artinya Yang Maha Pembentuk
14. Al-Ghaffar (Al
Ghaffar) Artinya Yang Maha Pengampun
15. Al-Qahhar (Al
Qahhar) Artinya Yang Maha Perkasa
16. Al-Wahhab (Al
Wahhab) Artinya Yang Maha Penganugerah
17. Al-Razzaq (Al
Razzaq) Artinya Yang Maha Pemberi Rezeki
18. Al-Fattah (Al
Fattah) Artinya Yang Maha Pembuka
19. Al-'Alim (Al
Alim) Artinya Yang Maha Mengetahui
20. Al-Qabidh (Al
Qabidh) Artinya Yang Maha Pengekang
21. Al-Basit (Al
Basit) Artinya Yang Maha Melimpah Nikmat
22. Al-Khafidh (Al
Khafidh) Artinya Yang Maha Perendah / Pengurang
23. Ar-Rafi' (Ar
Rafik) Artinya Yang Maha Peninggi
24. Al-Mu'izz (Al
Mu'izz) Artinya Yang Maha Menghormati / Memuliakan
25. Al-Muzill (Al
Muzill) Artinya Yang Maha Menghina
26. As-Sami' (As
Sami) Artinya Yang Maha Mendengar
27. Al-Basir (Al
Basir) Artinya Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam (Al
Hakam) Artinya Yang Maha Mengadili
29. Al-'Adl (Al Adil)
Artinya Yang Maha Adil
30. Al-Latif (Al
Latif) Artinya Yang Maha Lembut serta Halus
31. Al-Khabir (Al
Khabir) Artinya Yang Maha Mengetahui
32. Al-Halim (Al
Halim) Artinya Yang Maha Penyabar
33. Al-'Azim (Al
Azim) Artinya Yang Maha Agung
34. Al-Ghafur (Al
Ghafur) Artinya Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur (Asy
Syakur) Artinya Yang Maha Bersyukur
36. Al-'Aliy (Al Ali)
Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
37. Al-Kabir (Al
Kabir) Artinya Yang Maha Besar
38. Al-Hafiz (Al
Hafiz) Artinya Yang Maha Memelihara
39. Al-Muqit (Al
Muqit) Artinya Yang Maha Menjaga
40. Al-Hasib (Al
Hasib) Artinya Yang Maha Penghitung
41. Al-Jalil (Al
Jalil) Artinya Yang Maha Besar serta Mulia
42. Al-Karim (Al
Karim) Artinya Yang Maha Pemurah
43. Ar-Raqib (Ar
Raqib) Artinya Yang Maha Waspada
44. Al-Mujib (Al
Mujib) Artinya Yang Maha Pengkabul
45. Al-Wasi' (Al
Wasik) Artinya Yang Maha Luas
46. Al-Hakim (Al
Hakim) Artinya Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud (Al
Wadud) Artinya Yang Maha Penyayang
48. Al-Majid (Al
Majid) Artinya Yang Maha Mulia
49. Al-Ba'ith (Al
Baith) Artinya Yang Maha Membangkitkan Semula
50. Asy-Syahid (Asy
Syahid) Artinya Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq (Al Haqq)
Artinya Yang Maha Benar
52. Al-Wakil (Al
Wakil) Artinya Yang Maha Pentadbir
53. Al-Qawiy (Al
Qawiy) Artinya Yang Maha Kuat
54. Al-Matin (Al
Matin) Artinya Yang Maha Teguh
55. Al-Waliy (Al
Waliy) Artinya Yang Maha Melindungi
56. Al-Hamid (Al
Hamid) Artinya Yang Maha Terpuji
57. Al-Muhsi (Al
Muhsi) Artinya Yang Maha Penghitung
58. Al-Mubdi (Al
Mubdi) Artinya Yang Maha Pencipta dari Asal
59. Al-Mu'id (Al
Muid) Artinya Yang Maha Mengembali dan Memulihkan
60. Al-Muhyi (Al
Muhyi) Artinya Yang Maha Menghidupkan
61. Al-Mumit (Al
Mumit) Artinya Yang Mematikan
62. Al-Hayy (Al Hayy)
Artinya Yang Senantiasa Hidup
63. Al-Qayyum (Al
Qayyum) Artinya Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
64. Al-Wajid (Al
Wajid) Artinya Yang Maha Penemu
65. Al-Majid (Al
Majid) Artinya Yang Maha Mulia
66. Al-Wahid (Al
Wahid) Artinya Yang Maha Esa
67. Al-Ahad (Al Ahad)
Artinya Yang Tunggal
68. As-Samad (As
Samad) Artinya Yang Menjadi Tumpuan
69. Al-Qadir (Al
Qadir) Artinya Yang Maha Berupaya
70. Al-Muqtadir (Al
Muqtadir) Artinya Yang Maha Berkuasa
71. Al-Muqaddim (Al
Muqaddim) Artinya Yang Maha Menyegera
72. Al-Mu'akhkhir (Al
Muakhir) Artinya Yang Maha Penangguh
73. Al-Awwal (Al
Awwal) Artinya Yang Pertama
74. Al-Akhir (Al
Akhir) Artinya Yang Akhir
75. Az-Zahir (Az
Zahir) Artinya Yang Zahir
76. Al-Batin (Al
Batin) Artinya Yang Batin
77. Al-Wali (Al Wali)
Artinya Yang Wali / Yang Memerintah
78. Al-Muta'ali (Al
Muta Ali) Artinya Yang Maha Tinggi serta Mulia
79. Al-Barr (Al Barr)
Artinya Yang banyak membuat kebajikan
80. At-Tawwab (At
Tawwab) Artinya Yang Menerima Taubat
81. Al-Muntaqim (Al
Muntaqim) Artinya Yang Menghukum Yang Bersalah
82. Al-'Afuw (Al
Afuw) Artinya Yang Maha Pengampun
83. Ar-Ra'uf (Ar
Rauf) Artinya Yang Maha Pengasih serta Penyayang
84. Malik-ul-Mulk
(Malikul Mulk) Artinya Pemilik Kedaulatan Yang Kekal
85.
Dzul-Jalal-Wal-Ikram (Dzul Jalal Wal Ikram) Artinya Yang Mempunyai Kebesaran
dan Kemuliaan
86. Al-Muqsit (Al
Muqsit) Artinya Yang Maha Saksama
87. Al-Jami' (Al
Jami) Artinya Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy (Al
Ghaniy) Artinya Yang Maha Kaya Dan Lengkap
89. Al-Mughni (Al
Mughni) Artinya Yang Maha Mengkayakan dan Memakmurkan
90. Al-Mani' (Al
Mani) Artinya Yang Maha Pencegah
91. Al-Darr (Al Darr)
Artinya Yang Mendatangkan Mudharat
92. Al-Nafi' (Al
Nafi) Artinya Yang Memberi Manfaat
93. Al-Nur (Al Nur)
Artinya Cahaya
94. Al-Hadi (Al Hadi)
Artinya Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
95. Al-Badi' (Al
Badi) Artinya Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
96. Al-Baqi (Al Baqi)
Artinya Yang Maha Kekal
97. Al-Warith (Al
Warith) Artinya Yang Maha Mewarisi
98. Ar-Rasyid (Ar
Rasyid) Artinya Yang Memimpin Kepada Kebenaran
99. As-Sabur (As
Sabur) Artinya Yang Maha Penyabar / Sabar
**Signboard Advertising Bandung**
Sabtu, 29 Juni 2013
Shaum Ramadhan Juli 2013
Bulan Suci Ramadhan sudah diambang pintu,
dengan datangnya ramadhan umat Islam menyambut dengan penuh kebahagiaan bulan
yang penuh ampunan ini . Kewajibkan berpuasa / shaum sebulan penuh akan
membersihkan diri dari dosa-dosa yang pernah dilakukan .
SIGNBOARD ADVERTISING BANDUNG , Mengucapkan
:
Selamat menjalankan ibadah Shaum 1434
H ( Juli 2013 )
Semoga Allah SWT menerima ibadah shaum kita
semua dan segala ibadah lain yang dijalankan di bulan Suci yang penuh berkah
ini , amin .
Kamis, 13 Juni 2013
PAJAK / IJIN REKLAME Advertising Bandung
Ingin memasang media promosi reklame/
mengurus izin reklame billboard di Kota Bandung atau enggan berurusan dengan
birokrasi ? Kami memberikan solusi yang cepat dan tepat sasaran untuk
menyelesaikan semua izin yang diperlukan hingga media promosi yang akan
terpasang tidak akan ada masalah di kemudian hari , kenapa bisa begitu?
"karena kami melaksanakan tahapan-tahapan nya sangat sesuai dengan
prosedur yang sebenarnya". Solusi ini kabar gembira buat anda bukan?
Segeralah hubungi kami , karena kami memberikan solusi win win solution dari
kendala yang selama ini anda alami .
Jenis Pajak / Ijin Reklame Media Promosi yang kami layani , diantarnya :
- Spanduk / Umbul-umbul / Banner
- Baliho
- Papan / Neon Box / Neon Sign
- Bando Jalan / JPO
- Megatron / Videotron
- Dll
Jenis Pajak / Ijin Reklame Media Promosi yang kami layani , diantarnya :
- Spanduk / Umbul-umbul / Banner
- Baliho
- Papan / Neon Box / Neon Sign
- Bando Jalan / JPO
- Megatron / Videotron
- Dll
Label:
advertising,
bandung,
billboard,
cianjur,
ijin,
izinreklamebandung,
kotacimahi,
neonbox,
pajak,
pajakreklamebandung,
papannama,
purwakarta,
reklame,
signboard
CitraGreen Dago Bandung
Boston Ivy Overview
Grup Ciputra dengan bangga mempersembahkan type Boston Ivy di Cluster GreenHill CitraGreen Dago terletak di jalan raya Dago di tengah kota Bandung. Lokasi hanya 10 menit dari mall Bandung dan 30 menit dari Husein Sastranegara International Airport. Sebuah hunian ideal sekaligus menawarkan kemudahan akses dan investasi yang strategis.
Jadilah bagian dari CITRAGREEN DAGO, hunian paling prestisius di Kota Bandung yang menghadirkan gaya hidup urban modern yang eksklusif, desain arsitektur mewah di tengah atmosfer yang sangat hijau, teknologi yang ramah lingkungan dan fasilitas yang mengakomodasi gaya hidup sehat penghuninya.
Type Boston Ivy yang berada di Cluster GreenHill adalah private cluster yang mewah dari CITRAGREEN DAGO. Dikembangkan dengan konsep one gate system dan rumah tanpa pagar dengan 4 type rumah yang ditawarkan yaitu : ARALIA, BOSTON IVY, CATALINA dan DORSET.
|
Rabu, 12 Juni 2013
Billboard Bisa Hasilkan Air Bersih ?
Sebuah papan iklan yang terpampang di pusat kota Lima, Peru, Amerika Selatan telah berhasil menyediakan air bersih. Hal ini mengatasi masalah kekurangan air bersih yang memang melanda kota tersebut.
Billboard in Peru |
Sebuah universitas dan perusahaan periklanan telah membangun billboard atau papan iklan pertama di dunia yang mampu menangkap kelembaban udara dan mengubahnya menjadi air siap minum. Prestasi ini terjadi di Lima, yang merupakan kota gurun terbesar kedua di dunia. |
University of Engineering and Technology Peru dan perusahaan periklanan, Mayo DraftFCBand mencipatakan teknologi ini guna membantu para warga yang kerap terpaksa mengambil air dari sumur yang tercemar.
“Mereka bisa meletakkan teknologi ini di tempat yang berbeda. Bila memungkinkan di setiap desa, setiap kota. Air merupakan sumber kehidupan,” ujar Fransisco Quilca, salah seorang penduduk daerah Bujama, Peru.
Menurut sebuah video yang dibuat pihak universitas, curah hujan di Peru sangatlah sedikit, hanya berkisar dua inci setiap tahunnya. Kelembaban udara di kota ini pun cukup tinggi, yaitu sekitar 98%.
Billboard ini menggunakan sistem pemurnian air reverse osmosis atau osmosis berbalik yang menggunakan semi permeable membran untuk mendapatkan kemurnian air sebesar 95-99% dari segala pencemar yang terkandung didalamnya.
Air hasil penyaringan akan disimpan dalam tangki dengan kapasitas 20 liter. Air tersebut kemudian disalurkan ke bagian bawah billboard. Menurut pihak universitas, selama tiga bulan billboard ini telah menghasilkan 9.450 liter air.
Billboard air ini dibuat pada Januari, bertepatan dengan perubahan cuaca yang terjadi di daerah tropis, Andes. Penelitian dalam jurnal The Cryosphere menunjukkan bahwa gletser Andes, yang menyediakan air bersih bagi warga Peru dan negara sekitarnya, mengalami penyusutan sumber air sebanyak 30-50% sejak tahun 1970.
“Selama tiga dekade terakhir, penurunan di gletser Andes ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar penulis utama penelitian, Antoine Rabatel.
Saat ini Lima tengah mengalami berbagai masalah, seperti pasokan air yang berkurang karena perubahan iklim, pertumbuhan populasi, hingga masalah kerawanan pangan. Billboard air dianggap sebagai solusi inovatif yang telah dikembangkan untuk membantu beberapa masalah tersebut.
Wakil kepala PBB, Jan Eliasson mengatakan bahwa peningkatan akses terhadap air akan mengurangi masalah kesehatan ibu, angka kematian anak dan kemiskinan secara keseluruhan. “Jika kita menggunakan air dan sanitasi yang tepat, kita bisa memiliki peningkatan besar untuk mencapai tujuan-tujuan lain,” ujarnya .
Sumber: http://advertising-cimahi.blogspot.com
Langganan:
Postingan (Atom)